Saat membangun rumah, orang tentu memerlukan tenaga tukang.
Namun, seringkali kita kesulitan cara memilih tukang, termasuk menghitung
biayanya.
Menggunakan tukang perlu kecermatan agar hasilnya memuaskan dan biaya yang dikeluarkan tidak membengkak. Jika tukang yang digunakan sudah dikenal, memilihnya tentu bukan pekerjaan sulit.
Ada dua macam upah yang perlu diterapkan dalam membayar tukang, yakni sistem harian dan borongan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, simak berikut ini:
Menggunakan tukang perlu kecermatan agar hasilnya memuaskan dan biaya yang dikeluarkan tidak membengkak. Jika tukang yang digunakan sudah dikenal, memilihnya tentu bukan pekerjaan sulit.
Ada dua macam upah yang perlu diterapkan dalam membayar tukang, yakni sistem harian dan borongan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, simak berikut ini:
Sistem harian
Keuntungan :
1.
Scope
pekerjaan dapat anda atur/pengerjaan dapat bertahap sesuai budget anda.
2.
Setiap
waktu anda dapat merubah desain / keinginan
3.
Jika
dapat mengarahkan pekerja bisa lebih murah dari borongan.
Kerugian :
1.
Dari
segi waktu biasanya lebih lambat dari pada borongan
2.
Memerlukan
waktu dan tenaga untuk mengawasi
3.
Jika
tidak dapat mengarahkan bisa lebih mahal dari borongan. Ingat begitu pekerjaan
dimulai, argo biaya pekerja terus berjalan.
4.
Harus
selalu menyiapkan material yang dibutuhkan, jika tidak pekerjaan akan berhenti,
artinya pekerja idle, argo terus berjalan.
5.
Ada
peluang bagi para pekerja harian "mengatur" tempo waktu pekerjaan
dengan tujuan agar pekerjaan dan upah
hariannya diperolehnya lebih lama, apalagi jika anda selaku pemilik
proyek kurang dalam melakukan pengawasan para pekerja dapat lebih leluasa
mengatur tempo waktu pekerjaan agar lebih lama.
Dilihat dari cara dan biayanya, sistem harian ini lebih tepat
jika Anda pakai untuk renovasi dengan volume pekerjaan kecil, seperti mengganti
letak pintu, keramik lantai, atau mengecat dengan ukuran kecil. Selain itu,
akan lebih tepat jika Anda mempunyai waktu yang cukup banyak untuk mengawasi
pekerjaan.
Sistem borongan
Pada sistem borongan setidaknya terdapat dua pola, borongan upah tenaga dan borongan secara keseluruhan. Perbedaannya, pada sistem borongan upah tenaga, Anda hanya membayar upah tukang saja. Adapun materialnya tetap Anda siapkan sendiri.
Ini berbeda dengan pola borongan keseluruhan, karena biaya atau upah tenaga dan bahan (material) diserahkan kepada tukang atau mandor. Jika Anda akan menggunakan sistem borongan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kerja tukang bisa lebih esien.
Meski menyerahkan pekerjaan kepada tukang, Anda harus turut mengawasi hasil pekerjaannya. Hal ini mengingat tukang yang dibayar borongan biasanya ingin buru-buru selesai tanpa memperhatikan kualitas pekerjaaannya.
Keuntungan :
1.
Scope
pekerjaan harus jelas agar tidak menimbulkan pertentangan di belakang hari. Untuk
memakai sistem ini, ada baiknya Anda menyiapkan gambar kerja berikut spesifkasi
pekerjaan yang direncanakan.
2.
Anda
tidak bebas mengganti desain diperjalanan, karena hal ini merubah perjanjian
borong pada awalnya.
3.
Tidak
perlu mengawasi setiap waktu. Terutama dari segi kerajinan orang bekerja. Namun
harus tetap diawasi kualitasnya.
4.
Dari
segi waktu biasanya lebih cepat dari pada harian
Kerugian :
1.
Dengan
orientasi mempercepat selesainya pekerjaan untuk memperoleh keuntungan yang
lebih besar maka si tukang pemborong cenderung mengabaikan atau melewati
beberapa tahapan teknis yang cukup penting dalam pembangunannya, dia cenderung
memilih hal-hal yang praktis dan sederhana guna memepercepat selesainya
pekerjaan.
2.
Hati-hati
dengan spesifikasi yang dipasang.
3.
Anda
harus memberikan keuntungan kepada mandor. Namun dalam batasan tertentu
keberadaan mandor ini malah menguntungkan kita karena ada yang konsentrasi
mengawasi pekerjaan tukang.
Selamat menimbang mana yang anda pilih karena keduanya
memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.