METODE PEMASANGAN PLAFOND

  1. Tentukan elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding dan as sumbu ruang serta titik-titik paku kait pada plafond dengan jarak sesuai shopdrawing 
  2. Pasang paku kait pada marking titik-titik yang ada (400 x 1

    200 mm) 
  3. Pasang penggantung rangka plafond (Rod) yang terdiri dari hanger dan clip adjuster  dengan posisi tegak lurus
  4. Pasang rangka tepi (steel hollow) dan Wall Angle Profile L 40x40 mm atau Moulding Profile W sebagai list tepi tepat pada sipatan marking elevasi plafond 
  5. Tentukan jarak penempatan kait penggantung dan pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafond
  6. Pasang frame utama / Top Cross Rail dengan jarak 1200 m
  7. Pasang rangka pembagi/Furing channel dengan jarak 600 mm menggunakan Locking Clip.  
  8. Pasang dan kencangkan clip / Rod   
  9. Pasang plafon akustik pada rangka dengan skrup plafond menggunakan obeng berjarak 60 cm dan tiap sambungan harus tepat pada rangka   
  10. Check elevasi dan jarak rangka plafond   
  11. Check sparing, ducting dan perlengkapan mekanikal elektrikal lainnya.
  12. Check kerapian dan kerataan bidang plafond dengan  waterpass
  13. Perataan sambungan plafond menggunakan lakban 
  14. Lalu tutup dengan paper tape dan compound plafond, setelah itu diamplas

Perbandingan Kayu dan Baja Ringan

Secara sederhana dalam konteks lingkungan, dampak dan proses reduksinya bisa dibandingkan sebagai berikut:
KayuBaja Ringan
Tidak mengalami perubahan dan dapat dikembalikan kepada alam (tereduksi cepat)Terdegradasi secara biologis
(Recyclable)
Mengalami perubahan dan proses reduksinya lama 
Terdegradasi secara fisik
(Non-recyclable)
Tidak mencemari lingkunganLimbah B3 berpotensi Mencemari lingkungan.
Tersedia di lokasi, ketersediaannya memadai jika regulasi pembalakan dilaksanakan dengan baikHarus mendatangkan dari luar, proses produksinya melalui beberapa tahap.

Dari tabel ini bisa dilihat bagaimana kayu dan baja ringan memiliki beberapa kondisi yang sangat bertolak belakang dalam kriteria bahan bangunan ramah lingkungan. Kayu misalnya, berdasarkan kriteria bahan yang mudah tereduksi sehingga masa kembali terurai di alam, Kayu memiliki waktu yang sangat cepat tereduksi di bandingkan baja ringan. Dengan demikian kayu lebih ramah lingkungan di bandingkan dengan baja ringan.
Kelemahan kayu ketika proses pasca konstruksi adalah tidak awet, ada kecenderungan waktu pasca konstruksi lebih cepat rusak dibandingkan dengan baja ringan. Tetapi ketersediaan kayu bisa menjadi alternatif untuk mengganti sementara baja ringan, ketersediaannya terbatas karena masuk kategori sumber daya alam tidak terbaharui.
Sekilas tampak bahwa penggunaan kayu itu tidak ramah lingkungan karena berpotensi merusak hutan, tetapi jika dikaji lebih dalam proses penambangan baja dari bijih besi membutuhkan proses yang panjang dan energi yang banyak. Selain itu ketersediaan bahan dari bijih besi terbatas. Sementara kayu, dapat diperbaharui dengan melakukan reboisasi dalam jangka waktu tertentu.

Kelebihan atau Keuntungan Baja Ringan
  • Beban yang harus ditanggung oleh struktur dibawahnya, seperti pondasi, dinding, kolom, menjadi lebih rendah. Hal ini dikarenakan bobot yang ringan dari jenis bahan ini.
  • Baja ringan tahan terhadap karat, rayap dan perubahan cuaca dan kelembaban.
  • Bila dibandingkan dengan rangka kayu atau baja konvensional, pemasangan rangka atap baja ringan relatif lebih cepat.
  • Baja ringan bersifat tidak merambatkan atau membesarkan api (non-combustible). Karena dalam baja ringan terdapat sistem proteksi khusus yang disebut fire resistance  yakni rakitan sistem struktur untuk membatasi penyebaran api pada suatu daerah atau kemampuan untuk secara menerus berperan menahan struktur ketika terpapar api.
  • Baja ringan juga tidak memiliki nilai muai susut sebagaimana material kayu.
  • Baja ringan lebih efisien dan ekonomis karena biaya pemeliharaan lebih kecil dan memiliki daya tahan lebih lama karena tidak terkena rayap dan tidak lapuk sehingga masa waktu manfaatnya menjadi lebih lama.

Kekurangan Baja Ringan
  • Sistem struktur rangka baja ringan tersusun rapat, padat dan terlihat ramai, terhubung & terkait satu dengan lainnya, sehingga kurang menarik jika diexpose. 
  • Membutuhkan perhitungan yang benar-benar matang, karena sistem strukturnya yang seperti rangka ruang tersebut maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung, salah pasang, akan membuat perlemahan sehingga dapat menyebabkan kegagalan total.
  • Rangka atap baja ringan tidak se-fleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profil.
  • Dibutuhkan keahlian khusus untuk menghitung kebutuhan baja ringan, oleh karena itu tidak semua orang bisa menghitungnya.

PROSES PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL

Tata Cara dan Tahapan bangun rumah ini disusun tanpa ada kaitannya dengan desain rumah Tinggal tertentu, Tata Cara dan Tahapan bangun rumah ini dapat digunakan untuk seluruh jenis Desain Rumah Tinggal.
Tahapan-tahapan meliputi :
  1. Pekerjaan Persiapan
  2. Pekerjaan Sipil
  3. Pekerjaan Finishing
  4. Serah Terima PekerjaaN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN


  • Pembersihan Lokasi & Persiapan Lahan
  • Pengukuran & Bowplang


2. PEKERJAAN SIPIL

  • Pekerjaan Pondasi
  • Struktur Beton
  • Pasangan Dinding dan Plesteran
  • Rangka Atap
  • Instalasi Air Bersih dan Air Kotor
  • Instalasi Listrik
  • Plafond

  • Kusen, Pintu dan Jendela


3. PEKERJAAN FINISHING

  • Pasang Keramik

  • Politur / Melamik / Duco Pintu Jendela
  • Pengecatan
  • Pasang Kunci

  • Pemasangan Sanitary
  • Fixture Lampu dan Sakelar-Stop Kontak
  • Pagar Depan dan Pintu masuk
  • Carport dan Jalan Masuk
4. SERAH TERIMA PEKERJAAN


·       Serah Terima Pertama
·       Masa Garansi
·       Serah Terima Kedua


PILIH MANA TUKANG VS ARSITEK ??

"Buat apa pakai arsitek?"


Begitulah kata sebagian dari masyarakat umum, dan begitu pula dari yang terdengar langsung dari telinga sendiri. Dan bukan hanya sekali namun berkali-kali.
Bila dilihat sepintas, pernyataan tersebut tampak masuk akal. Apalagi para tukang sekarang makin pintar. Dengan bermodalkan gambar denah dan foto-foto bangunan atau gambar 3 dimensi yang ada di brosur perumahan. Lalu kita mengatakan kepada mereka, "Pak buatkan rumah seperti ini." Maka jadilah bangunan cantik seperti gambar/foto yang kita perlihatkan.

Lalu tinggallah Anda di dalam rumah tersebut. Perlahan, lama-lama Anda baru sadar bahwa kecantikan pada tampilan, ternyata tak secantik pada komponen bangunan yang lain. Anda merasakan masalah pada ruang yang kurang pencahayaan, terasa pengap karena kurang sirkulasi udara, dan lain-lain.
Anda mungkin jatuh cinta pada tampilan rumah tepat pada pandangan pertama, tapi apakah denah pada brosur yang kita contoh cocok dengan lahan yang kita miliki. Hal tersebut yang menyebabkan adanya masalah-masalah di kemudian hari.

Tukang adalah profesi yang mulia. Mereka berpeluh untuk menegakkan bengunan. Tapi jangan suruh mereka memutar otak untuk menciptakan keselarasan ruang.
Mari kita letakkan sesuatu pada tempatnya. Biarkan arsitek dan tukang berkolaborasi bersama. Jangan jadikan arsitek vs tukang, yang saling berduel karena posisi arsitek diambil alih tukang.
Mari kita letakkan sesuatu pada tempatnya, karena sesungguhnya satu sama lain saling membutuhkan.
Sebelum menentukan untuk mempercayakan proyek renovasi pada arsitek atau tukang, perhatikan dulu penjelasan berikut ini.

Buat Rancangan 

Saat hendak renovasi kecil-kecil, contohnya meluaskan area kamar mandi cukup menggunakan jasa tukang. Akan berbeda jika renovasi dilakukan besar-besaran. Ini memerlukan perhitungan arsitek. Bisa juga arsitek hanya menggambar rancangan, kemudian pembangunan diserahkan ke tukang. Namun belum tentu semua tukang bisa membaca rancangan dengan benar.
Sementara jika proyek renovasi diserahkan pada arsitek mulai dari rancangan hingga supervisi, hasilnya akan sesuai dengan perhitungan dan keinginan yang penghuni kemukakan di awal proyek. Karena seorang arsitek itu selain mengawasi juga akan bertanggungjawab terhadap hasil renovasi atau pembangunan.

Perhitungan Biaya 

Secara biaya, menggunakan jasa arsitek tentu akan lebih mahal. Sementara untuk tukang, upah pun akan berbeda-beda. Pasalnya, selain tukang juga dikenal istilah kepala tukang, kenek, kepala kenek, setengah tukang, dan setengah kenek.
Sementara saat menggunakan jasa arsitek, umumnya akan dikenakan komisi sebesar 10% - 20% dari total proyek. Angka ini ditentukan oleh apa saja yang ia kerjakan, apakah termasuk supervisi dan menggambar atau tidak. Jasa arsitek lebih diperlukan jika renovasi membutuhkan banyak detail, karena perhitungan skala pun harus dikerjakan secara rinci dan tepat.
Di samping itu, penambahan biaya pun bisa saja terjadi di tengah pembangunan. Biasanya diberlakukan biaya tambah kurang atau adendum yang tercantum di belakang surat perjanjian. Misalnya, tidak jadi memakai bathtub  tapi shower . Atau mengganti lantai keramik dengan marmer, itu ada perundingan biaya lagi, bisa bertambah atau berkurang.
Hal sama terjadi pada tukang jika di tengah jalan ada perombakan bangunan. Pasalnya, ketika bangunan tak selesai sesuai rencana, maka upah harian pun akan bertambah.

Pola Komunikasi 

Arsitek juga bertugas untuk menjembatani komunikasi antara pemilik rumah dengan tukang. Karena kadang bahasa atau istilah yang disampaikan berbeda dan belum tentu langsung dimengerti. Apa yang diinginkan penghuni bisa ditanggapi berbeda, begiru pula sebaliknya.”
Lebih lanjut Alfred mengakui, banyak tukang dengan pengetahuan tentang bangunan yang sangat hebat meski tak menempuh pendidikan khusus.

Waktu Pengerjaan 

Banyak yang beranggapan bahwa memakai arsitek akan memakan waktu lebih lama dibanding langsung berhubungan dengan tukang. Lama atau sebentarnya pengerjaan sangat relatif. Arsitek memiliki rancangan yang rinci berupa gambar lengkap dari ukuran kamar, ukuran furnitur, lalu-lintas pergerakan ruang, dan perhitungan lokasi berdasarkan fengsui atau sirkulasi udara.

Mungkin itulah yang membuat pengerjaan terasa lebih lama. Padahal, Alfred menambahkan, memakai tukang pun bisa berisiko lebih lama jika bangunan tak sesuai dengan keiginan atau gambar karena berpotensi terjadi bongkar pasang pekerjaan.

[::BILIKDESAIN::] depok